RUMORED BUZZ ON DARI NOL KE PUNCAK: KISAH ANDY UTAMA

Rumored Buzz on Dari Nol ke Puncak: Kisah Andy Utama

Rumored Buzz on Dari Nol ke Puncak: Kisah Andy Utama

Blog Article

Kalau aku lihat, series Harry Potter wajib banget dicobain sih. Buat yang suka fantasi pasti seneng sama buku ini. 

Pengelolaan gulma secara organik bersifat menekan, bukan memberantas gulma, dengan meningkatkan kompetisi dan mendayagunakan sifat fitotoksik tanaman.

Saya kok jadi ikutan merinding Mbak. Sebagai penggemar karya tulis dan sinema bergenre horor, thriller dan criminal offense, apalagi ada penghargaan karya sastra dari Tempo, saya langsung tergugah untuk baca buku ini. Cus ah beli di Gramedia

Setelah plan pengembangan kapasitas petani melalui pelatihan ICS tuntas dikerjakan, maka kegiatan dilanjutkan dengan pendaftaran PAMOR dan inspeksi lahan yang langsung dilakukan oleh pengurus ICS bersama petani.

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Hingga perampasan ruang laut dan pesisir terus terjadi. Upaya-upaya masyarakat mempertahankan lahan pun tak jarang berakhir dengan jerat hukum. Belum lagi wilayah tangkap nelayan tradisional/kecil […]

Namun, temuan-temuan Ong saat meneliti masalah Tionghoa ketika menjadi asisten riset William Skinner banyak menarik perhatian masyarakat luas. Menurut Ong, proses integrasi antara masyarakat Tionghoa dan penduduk “pribumi” di Indonesia terjadi jauh sebelumnya, namun terbatas pada “tjabang atas masyarakat”. Proses itu tidak terjadi di lapisan bawah. Ong memberi sejumlah contoh tentang beberapa bupati keturunan Tionghoa di Jawa atau anak-anak hasil perkawinan “campur” antara perempuan Tionghoa dan pembesar-pembesar Jawa. Riset Ong itu sebenarnya menggugat pandangan yang menyatakan bahwa masyarakat Tionghoa hanya hidup dan berkembang di dan untuk kalangan sendiri tanpa pernah berintegrasi atau peduli dengan pribumi. Kritik yang sungguh menggugah.

Namun, di tengah popularitasnya yang terus meningkat, muncul pula perdebatan mengenai apakah pertanian organik hanyalah sebuah tren sementara yang digerakkan oleh gaya hidup dan pemasaran, ataukah benar-benar merupakan solusi jangka panjang yang mampu memenuhi kebutuhan pangan dunia secara berkelanjutan.

Para pakar biologi tanah mulai mengembangkan teori mengenai bagaimana ilmu biologi dapat digunakan pada pertanian untuk menanggulangi dampak negatif bahan kimia pertanian tanpa mengurangi hasil produksi pertanian.

Sebuah surver yang dilakukan di Irlandia dan Britania Raya menemukan bahwa pertanian organik mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan pertanian konvensional. Perbedaan ini terlihat jelas pada ukuran lahan klik disini usaha tani yang lebih besar.

"Ini membuka cara baru untuk mengembangkan sistem pengumpulan air yang berkelanjutan, membawa kita lebih dekat ke sistem pemanenan air yang praktis untuk rumah tangga dan komunitas kecil."

Apa yang akan mereka pelajari? Masalah apa yang akan mereka selesaikan setelah membaca bukumu? Jika kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan jelas dalam judul atau subjudul, kamu sudah berada di jalur yang benar.

Hal itu tampak dalam diskusi dengan Achdian tentang berbagai hal dan perbincangan keduanya mengenai isu mutakhir lalu menariknya ke dalam sejarah. Bagi Ong, sejarah tak lagi sebatas jalinan kejadian yang tak bermakna, tapi ia punya makna dan menginspirasi untuk terjadinya suatu perubahan.

Seolah Ong memberi pesan penting melalui Achdian dalam buku ini bahwa kekinian sesungguhnya mempunyai akar di masa lalu dan sejarah menjadi wahana untuk membaca dan memahami kekinian itu. Pandangan Ong dan pengalamannya tentang dua topik terakhir yang disinggung di atas, yakni mengenai masalah Tionghoa dan peristiwa 1965, memang tak lepas dari pengalamannya. Menurut Achdian, Ong jarang membicarakan masalah Tionghoa di Indonesia dan justru lebih suka berdiskusi tentang soal sejarah dinasti atau penyatuan China. Bagi Achdian, “minimnya” perhatian Ong pada masalah Tionghoa di Indonesia juga tercermin dari tulisannya yang banyak berkutat seputar persoalan di luar masyarakat Tionghoa, misalnya masyarakat Samin, runtuhnya kolonialisme Belanda, dan perubahan sosial di Madiun pada abad ke-19.

Report this page